Pilkada DKI Jakarta 2012 menjadi salah satu cerminan kehidupan politik masyarakat, khusus masyarakat Jakarta. Dilansir dari Antaranews, tercermin bahwa ada penurunan kepercayaan masyarakat terhadap partai politik (parpol), yang merupakan salah satu bentuk kegagalan parpol, demikian disampaikan Federasi LSM Indonesia.
"Bayangkan calon yang diusung parpol besar, seperti Partai Demokrat, PAN, PPP, PKB, PKS, dan Partai Golkar jeblok. Bahkan, calon independen Faisal Basri-Biem yang meraih suara 4,87 persen mampu mengalahkan perolehan suara pasangan Alex-Nono (4,83 persen) yang diusung partai Golkar. Ini menunjukkan tingkat kepercayaan pada parpol makin menurun," kata Ketua Umum Federasi LSM Indonesia (Felsmi) H.M. Jusuf Rizal, seperti dikutip dari Antaranews, pada Jumat (13/7).
Jusuf Rizal menilai, keunggulan pasangan Joko Widodo (Jokowi) – Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pun bukan semata karena pengaruh partai PDI Perjuangan dan Gerindra yang mendukungnya, melainkan lebih karena melihat sosok Jokowi dan suara di luar partai.
Begitupun dengan PKS yang mengusung Hidayat-Didik. Melihat hasil perolehan persentase suara yang hanya sebesar 11,1 persen, jelas terbukti tidak semua pendukung PKS mendukung pasangan cagub tersebut. "Jadi, dari hasil pilkada DKI Jakarta terlihat bahwa kepercayaan terhadap partai politik makin rendah," kata Jusuf Rizal yang juga Presiden Lumbung Informasi Rakyat.
Masyarakat khususnya warga Jakarta sudah semakin selektif dalam memilih pemimpin. Hal ini membuktikan bangkitnya semangat mereka untuk mengadakan perubahan pada Jakarta. Semoga semangat yang sama akan semakin menyala ketika pemilihan presiden 2014 mendatang.
Baca juga :
Kisah Saya Khusus Untuk yang Sudah Menikah
Cara Berpuasa yang Sehat dan Aman
Regina dan Sean Akan Rekaman di London
Sumber : antaranews/vina cahyonoputri